TecnPedia - Ilmuwan dari museum Philadelphia mengklaim menemukan tulang belulang atau fosil manusia yang diestimasi berusia 6.500 tahun. Tulang manusia yang disebut sebagai 'Noah' atau Nuh ini berada di basement museum dan tidak pernah disentuh selama 85 tahun.
Museum arkeologi Penn Museum dari University of Pennsylvania kehilangan jejak dari dokumentasi tulang manusia tersebut. Tulang ini membawa kembali ke masa 4.500 sebelum masehi, selama waktu yang dijelaskan dalam Alkitab, demikian dilansir Digitaljournal.
Menurut sebuah laporan di Chicago Tribune, kerangka tersebut ditemukan pada 1930 saat menggali Royal Cemetery of Ur di Irak. Penggalian ini dipimpin oleh Sir Leonard Woolley.
Pemakaman kuno tersebut telah ada sejak 2.500 sebelum masehi dan tulang yang dinamakan 'Nuh' itu ditemukan di kedalaman 40 kaki di bawah tanah. Menurut artikel dari Inquisitr, Nuh berusia 2.000 tahun lebih tua dibandingkan sisa-sisa manusia yang ditemukan pada situs pemakaman Royal Cemetery.
Pada kedalaman tersebut, arkeolog menemukan kerangka di lapisan lumpur dengan panjang 400 mil dan lebar 100 mil. Serupa dengan kisah dalam Alkitab tentang banjir dan cerita Epic Of Gilgamesh, temuan ini dipercaya sebagai bukti bahwa sejumlah besar air pernah membanjiri area tersebut.
Tim Woolley juga menemukan lebih dari 48 kuburan dalam flood-stratum (stratum banjir). Penn Museum mengungkapkan bahwa Woolley menemukan situs Ur awalnya merupakan pulau kecil yang dikelilingi oleh rawa.
Kemudian, banjir besar menutupi pulau dan tanah rawa dan orang-orang terus tinggal di wilayah Ur (kini Irak bagian selatan). Bencana banjir tersebut dikatakan menginspirasi legenda dalam Alkitab dan cerita Gilgamesh.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Blog yang mengupas berita sains dan teknologi, sesuaikan berita dan berkomentar dengan sopan. Kesopanan Anda tentu menjadi kehormatan kami.